Dalamlakon drama “ Malin Kundang”, pesan yang ingin disampaikan adalah a. berbohong akan menimbulkan kecelakaan pada diri sendiri. b. Sesama manusia harus Contohnyaadalah drama tentang malin kundang yang mana dia durhaka terhadapa ibunya. Beberapa tahun kemudian, malin kundang mengalami sukses dan ia menjadi pedagang kaya. Cerpen cerita rakyat tema anak bimbingan org. Malin kundang ini konon batunya ada di sumatera barat. “ jika aku jadi kau, aku pasti sudah mempunyai banyak istri, Pesanmoral yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya disebut . a. amanat b. tema c. latar d. alur. SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SD; Bahasa Indonesia; Pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang FB. Fadelia B. 10 Maret 2022 16:59. Pertanyaan Kalimatdalam teks drama yang ditulis dalam kurung, tidak didialogkan, melainkan diaktingkan disebut TEKS DRAMA. Berikut ini jenis drama yang termasuk ke dalam drama . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pesan Moral dari cerita Malin Kundang - Agak aneh rasanya bila kamu adalah penduduk asli Indonesia, namun tidak tahu ataupun pernah mendengar cerita Malin Kundang sejak kecil, banyak cerita anak-anak dalam bentuk buku cetak, sinetron hingga pementasan drama yang mendeskripsikan kisah Malin Kundang secara Malin Kundang adalah seorang anak muda yang durhaka kepada ibunya. Kedurhakaannya akhirnya membuat hati sang ibu hancur dan Tuhan murka, sehingga dia diberi hukuman berupa kutukan menjadi Batu, beserta kepingan kapal yang digunakan untuk berlayar. Sejak saat itu, batu yang konon adalah sosok si-Malin telah menjadi salah satu Ikon Kota Padang, serta destinasi favorit di Sumatera Barat yang populer selain Jam Gadang, Danau Maninjau, Istano Basa dan yang lainnya. Baca juga Gara-Gara Guru, Aku Suka Buku Malin Kundang dengan 3 Alasan IniBerkaca dari kepingan cerita rakyat Malin Kundang di atas, tentu sangat layak rasanya bila kita menarik makna dan pesan moral yang ada pada cerita tersebut, bagi kita, dan terutama bagi anak-anak untuk dijadikan salah satu pedoman dalam menjalani lanjut, bagi kamu yang belum terlalu memahami cerita lengkapnya dari awal hingga akhir, silakan baca terlebih dahulu Cerita Malin Kundang Moral dalam Cerita Rakyat Malin Kundang Oke, saya anggap kamu sudah selesai membacanya. Di bawah ini, saya telah merangkum beberapa Pesan Moral dalam cerita Malin Kundang yang penuh pelajaran dan hikmah berharga untuk kita petik 1. Hormati Orangtua hingga akhir hayatOrangtua, terutama ibu yang punya tingkatan lebih tinggi dari Ayah, merupakan orang yang wajib untuk dihormati, dihargai dan disayangi, dalam keadaan hidup maupun telah wafat. 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya Contoh Naskah Lakon Drama Malin Kundang Singkat Untuk Beberapa Orang – Legenda Malin Kundang yang mengajarkan kita untuk tidak durhaka kepada orang tua telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain ditampilkan dalam bentuk prosa, terkadang legenda tentang Malin Kundang ini ditampilkan dalam bentuk drama. Di bawah ini merupakan contoh naskah lakon drama Malin Kundang yang dapat kamu coba pentaskan bersama teman-temanmu. Alasan Memilih Cerita Malin KundangDaftar IsiAlasan Memilih Cerita Malin KundangContoh Naskah Drama Malin Kundang untuk 5 Orang Contoh Naskah Drama Malin Kundang Daftar Isi Alasan Memilih Cerita Malin Kundang Contoh Naskah Drama Malin Kundang untuk 5 Orang Contoh Naskah Drama Malin Kundang Cerita Malin Kundang termasuk salah satu cerita yang paling dikenal oleh pemuda-pemudi Indonesia. Kepopulerannya bahkan membuat cerita Malin Kundang sebagai cerita yang paling edukatif. Kisahnya yang tentang kedurhakaan seorang anak kepada ibunya menjadi pembelajaran yang penting untuk disampaikan agar setiap anak selalu taat sekaligus berbakti pada ibunya. Selama ini cerita Malin Kundang hanya berupa teks prosa, namun bagaimana jadinya kalau berbentuk teks drama? Penasaran, bukan. Berikut contoh naskah drama Malin Kundang yang begitu ringkas. Contoh Naskah Drama Malin Kundang untuk 5 Orang Naskah Drama Malin Kundang yang ditampilkan dalam artikel hanya membutuhkan 5 Orang untuk memainkannya. Jadi kamu dapat mengajak teman terdekatmu untuk memainkannya. Tokoh dan Penokohan Malin KundangPekerja keras, sombong, tidak mau menerima keadaan, gigih dalam berjuang Mande Ibu Malin KundangLemah lembut, penyayang sekaligus tegas pada anaknya PutriPenyayang, hatinya lembut, mudah percaya dengan kata-kata orang lain RasyidPemalas dan pemimpi besar Tuan SaudagarTegas, gigih, ulet dalam berdagang Di bawah ini disajikan contoh naskah drama Malin Kundang singkat antara percakapan para tokoh di atas. Contoh Naskah Drama Malin Kundang Pada jaman dahulu di sebuah daerah bernama Pantai Air Manis, yang berada di Padang Sumatera Barat hiduplah seorang janda bernama Mande Rubayah. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Malin Kundang. Sejak Malin Kundang ditinggal pergi ayahnya. Maka tidaklah mengherankan kalau Mande Rubayah sangat menyayangi anak semata wayangnya tersebut. Sejak kecil Malin Kundang telah terbiasa melakukan berbagai pekerjaan. Semua dilakukannya agar dapur keluarganya tetap mengebul. Berkat pelajaran yang diberikan ibunya sejak kecil. Malin Kundang tumbuh menjadi seorang pemuda pekerja keras. Ia tak pilih-pilih dalam melakukan pekerjaan. Maka tidaklah mengherankan apabila orang-orang yang ada di sekitaran pantai Air Manis sering memberi Malin Kundang pekerjaan. Hasil dari pekerjaannya inilah yang digunakan Malin Kundang mencukupi kebutuhan untuk keluarganya. Meski sudah bekerja dengan keras, tetapi karena yang dikerjakan Malin Kundang adalah pekerjaan kasar. Upah yang diterimanya pun kecil. Upah yang dia terima hanya cukup untuk makan bersama ibunya. Kecilnya upah yang dia terima setiap hari membuat Malin Kundang ingin merantau. Malin Kundang berpikir bahwa hanya dengan merantau akan dapat mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Babak I Malin Kundang memiliki seorang sahabat bernama Rasyid. Suatu hari ketika istirahat seusia bekerja. Malin Kundang dan Rasyid mendengar ada kapal besar milik seorang saudagar kaya sedang berlabuh di Pantai Air Asin. Seketika itu pulalah muncul keinginan Malin Kundang dan Rasyid untuk pergi merantau. Rasyid dan Malin Kundang merasa hanya dengan merantaulah mereka akan mampu merubah nasibnya. RasyidHei, Malin… Malin KundangHei Rasyid ada apa? Rasyid Apakah kamu mendengar ada kapal besar milik seorang saudagar kaya sedang berlabuh di dekat sini? Malin KundangIya, aku mendengar kabar tersebut. Lantas ada apa? Adakah untungnya bersandarnya kapal itu bagi kita? Bukankah kapal-kapal itu seperti kapal lainnya yang sering singgah di sini? RasyidAduh kamu ini, Malin…Kapal itu bisa mengubah nasib kita, Malin. Malin KundangMaksudmu bagaimana? RasyidKita datang ke sana lalu melamar pekerjaan sebagai anak buah kapal. Siapa tahu kita diijinkan bekerja di sana. Ku dengar gaji kerja di kapal jauh berkali-kali lipat dibanding dengan gaji kita sekarang. Malin KundangBenarkah yang kau katakan itu, Rasyid? RasyidTentu. Aku ingin ke sana lalu melamar pekerjaan di sana. Siapa tahu lamaranku diterima dan kemudian aku diperbolehkan kerja di sana. Malin KundangKalau kerja di kapal. Kamu akan merantau? RasyidIya, aku akan merantau. Kamu mau ikut? Malin KundangIya, aku ingin ikut merantau. Sebab, aku sudah bosan hidup miskin seperti ini saya mau merubah nasib, ya saya mau sekali jadi kapan kita mulai berangkat ? Rasyid Baik bagaimana kalau besok pagi ? Malin Kundang Baiklah kalau begitu lebih cepat lebih baik, tetapi saya harus meminta restu kepada ibuku lebih dulu. RasyidBaiklah, Malin. Mintalah restu pada ibumu. Siapa tahu berkat restu dari ibu akan membukakan rejeki buatmu di perantauan nanti. Malin KundangBesoknya pagi atau siang? Rasyid Kira-kira sekitar matahari sepenggalah kutunggu kau dermaga, ya? Malin KundangBaiklah, kawan. Terima kasih, ya . Rasyid Iya sama-sama, kawan. Babak II Malam harinya Malin Kundang segera meminta restu kepada ibunya untuk pergi merantau Malin KundangBu, Malin mau minta restu MandeKamu mau kemana, Nak? Malin KundangSaya mau mengubah nasib keluarga kita, Bu. Mande Bagaimana caranya, Nak? Malin KundangTadi pagi saya ketemu Rasyid. Dia memberi tahu ada kapal yang bersandar di pantai dekat desa kita. Lalu kami berdua memutuskan untuk pergi merantau lewat kapal itu Mande Malin, apakah kau tega meninggalkan ibumu yang sudah tua ini tinggal di rumah sendirian? Malin Kundang Malin juga tidak tega, Bu. Tetapi Malin juga ingin merubah nasib keluarga kita supaya bisa menjadi kaya. Malin sudah bosan hidup miskin dan dihina sama tetangga terus menerus, Bu. Mande Baiklah, Malin. Jika itu memang sudah menjadi keputusanmu. Ibu akan memberimu restu. Doa ibu akan senantiasa menyertaimu. Ibu berharap kamu akan sukses dan menjadi kaya seperti yang kamu inginkan. Tetapi, jika sudah kaya jangan lupa untuk pulang, ya, Nak. MalinBaik, Ibu. Terima kasih atas doa dan restunya, Bu. Malin berjanji akan pulang dan menjemput ibu bila sudah sukses nanti. Kapan kamu berangkat, Nak? Malin Kundang Malin akan berangkat merantau besok pagi, Bu. Mande Secepat itukah kamu akan pergi, Nak, Kamu akan pergi meninggalkan ibu sendirian? Malin Kundang Iya, Bu. Doakan Malin agar selamat dan berhasil sampai tujuan ya, Bu. Babak III Keesokan harinya dengan diantarkan ibunya. Malin Kundang dan Rasyid pergi menuju ke pantai desa mereka, tempat kapal besar milik saudagar kaya itu bersandar. Tidak lama berselang kapal itu segera berlayar meninggalkan kampung halaman Malin Kundang dan Rasyid. Malin Kundang Akhirnya kita sampai juga di tanah perantauan, kawan. Rasyid Iya, Malin kita sudah dekat dengan cita-cita kita. Malin Kundang Bagaimana ini kawan, kita di sini akan kerja apa? Rasyid Tidak tahu Malin Kundang, saya juga sedang kebingungan. Lalu tiba-tiba saudagar kaya pemilik kapal muncul Saudagar Apakah kalian benar-benar sedang menginginkan sebuah pekerjaan? Rasyid Benar, Tuan Saudagar! Saudagar Kebetulan saya sedang mencari 2 orang pekerja untuk kapalku. Apakah kalian mau bekerja bersamaku? Rasyid Tentu saja kami mau Tuan saudagar. Kira-kira kapan kami diperbolehkan mulai bekerja? Saudagar Nanti kalau kapal ini sudah sampai. Kalian bisa bekerja di rumahku. Malin Kundang Rumah Tuan Saudagar ada di mana? SaudagarNanti saja kalau kapal ini sudah berlabuh. Kalian berdua ikuti saja langkahku Malin Kundang dan RasyidBaik Tuan Saudagar. Babak IV Akhirnya kapal pun sampai. Saudagar segera turun usai memerintahkan anak buahnya menurunkan barang-barang yang dibeli dari Pantai Air Manis. Malin Kundang dan Rasyid mengikuti kemana pun saudagar itu pergi. Hingga sampailah mereka pada sebuah rumah besar yang sangat indah. Kedatangan saudagar kaya itu disambut oleh seorang perempuan muda yang sangat cantik parasnya. Belakangan diketahui bahwa perempuan muda itu merupakan putri dari saudagar. Begitu sampai di rumah saudagar. Rasyid dan Malin Kundang segera bekerja seperti yang diperintahkan sang saudagar. PutriAyah siapakah nama dua orang itu . Saudagar Yang mana? Putri Yang gagah, tampan dan rajin dan itu, Yah. Saudagar Oh yang itu, dia bernama Malin Kundang Putri Oh, namanya Malin Kundang SaudagarMemangnya ada apa, Putriku? Putri Tidak ada apa-apa Yah, Saya cuma ingin tahu saja. Sudah dulu ya, Yah. Saya, mau beberes di dapur dulu. Saudagar Baiklah, Nak. Babak V Sejak hari itu, Putri semakin kagum pada Malin Kundang. Selain itu Putri juga jatuh cinta sejak pandangan pertama kepada Malin Kundang. Hal yang sama juga dirasakan Malin Kundang. Karena dirasa Malin Kundang adalah anak yang baik dan rajin. Saudagar pun mengijinkan putrinya menikah dengan Malin Kundang. Setelah menikah dengan putri saudagar tersebut. Malin Kundang semakin rajin bekerja. Berkat ketekunannya, kini Malin Kundang telah menjadi kaya raya. Sayangnya nasib malang justru dialami Rasyid. Sebab, sering malas-malasan dalam bekerja. Ia pun dipulangkan ke kampung halamannya. Suatu hari Malin Kundang dan istrinya berlayar ke Pantai Air Manis untuk membeli sesuatu. Putri Akhirnya kita sampai sudah, kanda. Malin kundang Iya, dindaku sayang. Dinda, lihatlah pedagang baju itu. Ia adalah Rasyid teman kanda yang dulu dipulangkan karena sering malas-malasan dalam bekerja. Putri Benarkah demikian, Kanda ? Malin kundang Benar, Dinda. Mari kita datangi dan bantu dia. Putri Mari, Kanda. Malin Kundang Hai, sahabatku Rasyid Rasyid Oh ternyata kamu, sahabatku. Kamu sudah jadi orang kaya sekarang dan engkau sudah menjadi suami dari Putri tuan kita dulu, Selamat ya! Malin Kundang Iya, kawan Syukur Alhamdulillah. Seandainya dulunya kamu tidak malas-malasan, mungkin kamu bisa menjadi sepertiku sekarang Rasyid Benar apa yang engkau katakan, kawan. Sedari dahulu yang namanya penyesalan memang akan datang belakangan. Aku menyesal karena dulu kerja malas-malasan. Malin Kundang Ya sudah saya pamit mau membeli sesuatu dulu, ya. Dan tolong terima ini. Aku memberimu modal supaya usahamu makin berkembang. Rasyid Terima kasih, kawan. Babak VI Sesudah Malin Kundang berlalu. Rasyid segera mengabari Mande, dan mengajak Mande pergi menemui anak semata wayangnya ke dermaga. Mande Malin, Malin berteriak, Malin Kundang anakku tersayang. Kamu sudah pulang, Nak. Ibu sudah sangat rindu padamu, Nak. Putri Kamu siapa? Berani-beraninya kamu mengaku sebagai ibu mertuaku? Mande Saya ibundanya Malin Kundang, Nak. Malin Kundang Bohong, Apa kamu sudah gila, mana mungkin saya mempunyai ibu miskin, tua seperti kau. Mande Malin, ini Ibumu nak,aku yang melahirkan dan membesarkanmu,mengapa engkau berubah menjadi seperti ini? Apakah kekayaanmu telah membuatmu lupa pada ibu yang telah melahirkanmu? Putri Suamiku tidak mungkin memiliki ibu yang miskin, tua dan kotor sepertimu. Malin Kundang Kamu bukan ibuku! Menjauhlah dariku, nanti bajuku bisa kotor wanita tua sambil mendorong ibunya Mande Ya Allah, mengapa anakku berubah menjadi seperti ini? Mengapa hatinya menjadi sekeras batu? Aku yang telah melahirkan dan merawatnyaa Ya Allah. Berilkanah anakku itu teguranmu, sesungguhnya anakku telah menjadi anak yang durhaka!! Tuhan kukutuk dia menjadi sebuah batu. Tiba-tiba langit menjadi gelap. Hujan badai terjadi dengan seketika. Dan sebuah kilat menyambar tubuh Malin Kundang. Malin Kundang Aaaahhhhh, Mohon ampun Ibu. Maafkan Malin, Ibu !!!! Namun semua sudah terlambat. Setelah tersambar kilat tubuh Malin Kundang menjadi batu. Dan sampai sekarang batu Malin Kundang si anak durhaka itu masih bisa disaksikan. Demikianlah contoh naskah drama Malin Kundang singkat yang dapat dimainkan 3 orang. Semoga artikel ini memberikan banyak manfaat sekaligus pelajaran berharga buatmu, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta › Kisah Malin Kundang, si anak durhaka, hadir dalam bentuknya yang lebih dinamis lewat pentas musikal di platform virtual. Nuansa teater dan film bergabung menjadi satu dalam jalinan cerita yang singkat OlehFRANSISCA ROMANA NINIK 4 menit baca KOMPAS/YUNIADHI AGUNG MYE 24-07-2020 Tangkapan layar kanal youtube tentang MusikalDiRumahAja Episode 1 Malin Malin Kundang, si anak durhaka, hadir dalam bentuknya yang lebih dinamis lewat pentas musikal di platform virtual. Nuansa teater dan film bergabung menjadi satu dalam jalinan cerita yang singkat, tetapi padat dan kaya olah rakyat ini sudah sangat dikenal. Namun, Malin Kundang yang merupakan bagian dari pertunjukan MusikaldiRumahAja produksi bersama BoowLive dan memberikan tawaran lain dalam tampilannya. Malin Kundang ditayangkan di kanal Youtube dan Twitter Indonesia Kaya, Kamis 23/7/2020 malam. Penyanyi Naura sebagai narator membuka cerita dengan nyanyian ”Malin oh Malin”. Ini kisah tentang cinta seorang ibu kepada anaknya yang merantau, demikian sekelumit syairnya. Sembari menyanyi, Naura memainkan miniatur kapal dalam botol Malin Kundang diperankan Nino Prabowo, bercakap-cakap dengan istrinya, Nur Desmonda Cathabel, yang ingin mengunjungi kampung halaman Malin. Malin menolak gagasan itu, tetapi tak tepi pantai, sang ibu Dea Panendra bernyanyi, melagukan kerinduannya. Ketika si anak muncul di depan mata, tetapi tak mengakuinya dan terus menyangkal keberadaannya, ibunda pun murka. Air laut bergelora, ombak bergulung-gulung. Terkutuklah si Malin Kundang, berubah menjadi Kundang digarap bersama sutradara film Pritagita Arianegara dan sutradara teater Rama Soeprapto. Naskah diadaptasi oleh Titien Wattimena. Musik ditata Dian rakyat tersebut diberi kemasan modern, baik secara dialog, musikalisasi, maupun visualisasinya. Istri Malin Kundang yang tidak dikenal dalam cerita aslinya diberi peran penting sebagai pemicu Malin Kundang pulang kampung menemui ibunya. Dia juga diberi nama antara Malin dan Nur terasa kekinian, di antaranya saat menyebut liburan ke Amerika, Eropa, Australia. Begitu pun saat Malin menolak keinginan Nur pulang kampung dengan sepenggal syair ”Lebih baik di sini... rumah kita sendiri....”Kekayaan visual tampak dalam gambar semacam lukisan yang ditampilkan sebagai latar belakang narator. Di antara dialog dan adegan tampak sosok berpakaian serba hitam yang menari. Tak sekadar jadi pelengkap, penari ini seolah memvisualkan perasaan para tokohnya. Dia meliuk, melompat, berputar, dan bergerak menggambarkan kesedihan, kemarahan, dan hilangDalam durasi yang cukup singkat, sekitar 20 menit, cerita rakyat tersebut tampil dinamis. Kisah tidak dituturkan bertele-tele, tetapi tidak lepas pula pesan dan menuturkan, konsep pertunjukan diatur oleh sutradara teater, tetapi penggambaran visual didiskusikan dengan sutradara film.”Saya memvisualkan Rama mau bicara apa, Titien mau bicara apa, supaya rasa itu bisa sampai dan diterima penontonnya. Kisah Malin Kundang tidak bisa diriset, jadi semua cerita berdasarkan skrip yang ditulis,” tutur Prita saat dihubungi, ingin agar rasa teater tidak hilang dalam pentas virtual tersebut. Dengan kepiawaiannya, dia ”meminjam” kamera film untuk menjadi mata bagi penonton yang bisa menyorot ke berbagai sisi, hingga ke detail-detailnya. Ini yang barangkali tidak didapatkan dalam sebuah pentas di atas menambahkan efek multimedia dalam ruang yang statis, seperti di belakang jendela atau di atas pasir. ”Ke depan, menarik sekali kerja sama lintas bidang semacam ini. Kita bisa melahirkan karya cerita dengan medium berbeda. Ini bisa membuat orang saling melirik. Yang penonton film melirik teater, yang penonton teater melirik film,” kata Bincang Seni Pertunjukan di akun Instagram Galeri Indonesia Kaya sebelum pertunjukan, Dea Panendra menuturkan, konsep teater-film musikal semacam ini terhitung baru baginya. Dia besar lebih dulu di teater musikal, baru terjun ke film. Menggabungkan keduanya jadi keseruan bagi Dea. Banyak tantangan yang harus dihadapinya untuk ”memindahkan” panggung ke dunia virtual.”Pertama perannya, ibu tua yang merindukan anaknya. Aku belum pernah di posisi itu,” katanya sembari secara virtual juga menyedot energi Dea. Imajinasi harus dikembangkan seluas mungkin untuk mengikuti latar. Pengambilan gambar juga tidak berbarengan karena harus menjaga jarak. ”Ingin rasanya menembus laptop. Butuh kerja sama yang baik dari semua pihak. Cara ini juga bisa jadi opsi bagi para seniman untuk tetap berkarya di masa pandemi,” juga mengalami tantangan serupa. Karena dia tidak shooting bersama pemain lainnya, dia pun harus bisa menjaga keterikatan dengan cerita. ”Aku menyanyikan lagu pembukaan dan penutupan, tantangannya aku mesti menjaga mood agar sama dengan ceritanya,” Program Indonesia Kaya Renitasari Adrian mengatakan, MusikaldiRumahAja merupakan kelanjutan kegiatan yang digelar Indonesia Kaya semasa pandemi. Sudah ada NontonTeaterdiRumahAja, PuisidiRumahAja, dan ProsadiRumahAja. ”Pandemi mengubah ruang pentas yang identik dengan bangunan fisik menjadi ruang virtual. Ini mendorong pekerja seni beradaptasi agar seni pertunjukan tetap bertahan,” Malin Kundang, ada lima cerita rakyat yang diangkat MusikaldiRumahAja. Program ini melibatkan enam sutradara film; enam sutradara teater; enam sinematografer; tujuh penata musik; serta 44 aktor, aktris, dan setiap Kamis, pemirsa bisa menyaksikan kisah Timun Mas pada 30 Juli, Rara J Rara Jonggrang pada 6 Agustus, Sangkuriang pada 13 Agustus, Bawang Merah Bawang Putih pada 20 Agustus, dan Lutung Kasarung pada 27 memang menjadi kata kunci dalam menelurkan karya di tengah masa krisis akibat pandemi. Menciptakan karya secara virtual amat jarang dilakukan sebelumnya. Di situlah pentingnya kerja bersama orang-orang dari berbagai latar belakang kecakapan untuk menghadirkan suguhan menyenangkan bagi masyarakat yang terpaksa terkungkung di dalam rumah. Hallo sobat akan menyampaikan materi tentang Naskah Drama Malin Kundang dalam bentuk legenda yang dilengkapi dengan pengertian, unsur dan ciri ciri dan tokoknya, supaya mudah Drama Malin Kundang – adalah salah satu konsep dalam kinerja yang mencakup prolog dan dialog yang akan diinstruksikan secara tertulis atau sebagai konsep dalam naskah, sehingga hal ini terbentuk dalam drama yang berfungsi sebagai referensi dengan panduan untuk tokoh-tokoh dalam drama. Pembahasan singkat di atas naskah dari drama Malin Kundang yag berdasarkan cerita yang dirilis dari kisah nyata berhubungan dengan hal-hal yang benar dari cerita malin Kundang ini adalah contoh naskah drama tentang cerita rakyat Malin PemainMalin KundangIbuPentas yang menggambarkan suasana yang berada di sebuah pelabuhan di tepi Kundang Datang dengan pakaian mewah dengan perilaku yang angkuh, sebagai orang kaya yang mungkin terkaya di Indonesia, kekayaan nya di mana-mana dengan mengungkapkan untuk berinvestasi di sini Ha ha ha Tuan, apakah yang dipanggil Malin dari penduduk Telukabayur ini,,,Malin Kundang “Ya, ya, benar. Aku Malin Kundang, tetapi sekarang, berkat kegagahan ku dalam berdagang, aku sekarang sudah menjadai orang yang di seluruh dunia. Ha ha ha ha,,,,Ibu Datang menggunakan pakaian yang sangat sederhana,,,Penonton “Mr. Malin, apakah tuan kenal dengan wanita yang datang yang akan menjumpai tuan ini,,,,Ibu yang mendekati Malin lalu berkata “Oh, putraku Malin, kamu telah meninggalkanku selama bertahun-tahun ibu mengira kamu sudah mati, Tapi syukurlah Tuhan memberikan mu kesehatan kamu kembali ke tanah darahmu,,,, Oh anakku Malin,,,!”Malin Kundang Terlihat mencurigakan “Hai wanita tua Apa katamu tanpa malu-malu mengaku sebagai ibuku, Aku bukan anakmu, kau bukan ibuku,,, Pergi sana jangan mendekati aku,,, aku ini orang yang kaya raya,,, pergi , pergi, pergi “Oh Malin, kamu yakin … tidak mengakui Aku ibumu,, kamu adalah anak Ku Malin Kundang… Malin Kundang “Apa,,, Aku ini bukan anakmu, aku seorang ini adalah pedagang kaya, kamu adalah seorang wanita desa yang miskin dan kumuh, pergi, pergi, pergi sana, jangan mendekati saya… !!!”Ibu “Aku ini ibu mu malin, Jika kamu bukan anak ku buat apa aku memanggil nama mu,,, ibu sangat menginginkan mu Malin?”Malin Kundang Kukatakan lagi bahwa aku ini bukan anakmu, Jika aku putramu kutuk aku,,, tapi jika benar bahwa kamu bukan ibuku maka kutukanmu akan kembali pada dirimu.”Ibu “Oh,,,, Tuhan Yang Mahakuasa,,, aku memohon kepada Mu tuhan tunjukan lah kebenaran pada anak Ku ini tuhan,,, Oh, Tuhan yang anakku Malin,,, begitu kejam dan keras kepada ku tuhan,,, yang keras seperti batu yang berada di tengah laut. Malin,, Malin,, Malin Anak Duhaka,,, Durhaka,,, Durhaka!”Ketika itu suara badai mengamuk tdan kilat yang terus bergelumuran yang memenuhi….Malin Kundang Terlihat takut yang penuh dengan kebingungan dan berteriak sangat histeris dan menjadi seperti orang yang lemah…Penonton Malin,,, Malin,,, Malin Anak haram dan anak durhaka semua sumpah yang diteriakan ibunya menjadi kenyataan, dan akhirnya malin kundang menjadi keras seperti batuuu, dari kutukan seorang ibu,,, Malin Kundang Anak yang durhaka…Baiklah sobat sekian pembahasan dari kemi yang menceritakan naskah cerita malin kundang, semoga apa yang sudah kami sampaikan dapat bermanfaat, sekian dan terima kasih.

dalam lakon drama malin kundang pesan yang ingin disampaikan adalah